Senin, 19 November 2012

 MAKALAH
 PROSEDUR ORAL HYGENE
 (PASIEN SADAR DAN TIDAK SADAR) SIKAT GIGI






OLEH
KELOMPOK 15
1.    MUHAMMAD BAGUS SETYAWAN                                     (12.1125)
2.    MISFITA FAULINA DWI PRASETYANI                    (12.1126)

AKADEMI KEPERAWATAN
PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH
2012
      I.        PENGERTIAN
Oral Hygiene dalam kesehatan gigi dan mulut sangatlah penting, beberapa masalah mulut dan gigi bisa terjadi karena kita kurang menjaga kebersihan mulut dan gigi. Kesadaran menjaga oral hygiene sangat perlu dan merupakan obat pencegah terjadinya masalah gigi dan mulut yang paling manjur Oral hygiene merupakan tindakan untuk membersihkan dan menyegarkan mulut, gigi dan gusi (Clark, 2005).
Menurut Taylor et al (2000), Oral hygiene adalah tindakan yang ditujukan untuk;
1) menjaga kontiunitas bibir, lidah dan mukosa membran mulut; 2) mencegah terjadinya infeksi rongga mulut; dan 3) melembabkan mukosa membran mulut dan bibir.
Pada penderita yang tidak berdaya perawat tidak boleh lupa memberikan perhatian khusus pada mulut penderita. Pengumpulan lendir dan terbentuknya kerak pada gigi dan bibir dikenal sebagai sordes. Jika terbentuk sordes atau lidahnya berlapis lendir menunjukan kalau kebersihan rongga mulutnya kurang. (Wolf, 2004).
Mulut merupakan bagian pertama dari saluran makanan dan bagian dari sistem pernafasan (Wolf, 2004). Mulut juga merupakan gerbang masuknya penyakit (Adam, 2002). Di dalam rongga mulut terdapat saliva yang berfungsi sebagai pembersih mekanis dari mulut (Taylor, 2000). Didalam rongga mulut terdapat berbagai macam mikroorgnisme meskipun bersifat komensal, pada keadaan tertentu bisa bersifat patogen apabila respon penjamu terganggu. (Roeslan, 2002).
            Pembersihan mulut secara alamiah yang seharusnya dilakukan oleh lidah dan air liur, bila tidak bekerja dengan semestinya dapat menyebabkan terjadinya infeksi rongga mulut, misalnya penderita dengan sakit parah dan penderita yang tidak boleh atau tidak mampu memasukkan sesuatu melalui mulut mereka (Bouwhuizen, 2006). Klien yang tidak sadar lebih rentan terkena kekeringan sekresi air liur pada mukosanya karena mereka tidak mampu untuk makan, minum, bernapas melalui mulut dan seringkali memperoleh terapi oksigen. Klien yang tidak sadar juga tidak bisa menelan sekresi air liur yang mengumpul dalam mulut. Sekresi ini terdiri dari bakteri gram negatif yang bisa menyebabkan pneumoni jika dihembuskan keparu paru (Perry dan Potter, 2006)








    II.        TUJUAN
Menurut Eni Kusyati ,dkk. Oral hygiene adalah tindakan yang ditujukan untuk :
a.    Menjaga mulut dan gigi tetap bersih/tidak berbau.
b.    Mencegah terjadinya infeksi ,misalnya stomatitis, karies gigi, dll
c.    Memberikan perasaan senang dan segar pada klien.
d.    Melaksanakan kebersihan perorangan sebagai salah satu usaha penyuluhan kesehatan masyarakat.
e.    Meningkatkan daya tahan tubuh.
Menurut A.Aziz Alimul Hidayat, dkk. Oral hygiene bertujuan untuk:
a.    Mencegah infeksi gusi dan gigi.
b.    Mempertahankan kenyamanan rongga mulut.

   III.        INDIKASI
Indikasi Oral hygine (perry dan potter,2006)
a.    Karries gigi
Karries gigi merupakan masalah umum pada orang muda,perkembangan lubang merupakan proses patologi yang mellibatkan kerusakan email gigi dikarenakan kekurangan kalsium
b.    Penyakit periodontal
Adalah penyakit jaringan sekitar gigi, seperti peradangan membran
periodontal
c.    Plak
Adalah transparan dan melekat pada gigi, khususnya dekat dasar
kepala gigi pada margin gusi
d.    Halitosis
Merupakan bau napas, hal ini merupakan masalah umum rongga
mulut akibat hygiene mulut yang buruk, makanan tertentu atau
proses infeksi
e.    Keilosis
Merupakan gangguan bibir retak, trutama pada sudut mulut
f.     Stomatitis.
Kondisi peradangan pada mulut karena kontak dengan pengiritasi,
defisiensi vitamin, infeksi,
g.    Glosisitis
Peradangan lidah hasil karena infeksi atau cidera, seperti luka
bakar atau gigitan
h.    Gingivitis
Peradangan gusi biasanya akibat hygiene mulut yang buruk atau
defisiensi vitamin

  IV.        PERSIAPAN ALAT DAN BAHAN
Adapun persiapan alat yang di gunakan dalam oral hygiene(Kusyati,2006), adalah :
a)    Tidak Sadar
1.    Handuk dan Perlak.
2.    Gelas kumur berisi air masak/NaCl 1%/air garam.
3.    Kom kecil berisi boraks gliserin/gentian violet secukupnya.
4.    Bak steril tertutup berisi kapas lidi,kasa/deppers,pinset/artei klem, sudip lidah.
5.    Sarang tangan bersih.
6.    Bengkok 2 buah.
7.    Perlak kecil dan alasnya.
b)    Sadar
1.    Pengalas (perlak kecil), jika perlu
2.    Handuk/alas.
3.    Sikat gigi dan pasta gigi (odol)
4.    Gelas berisi air bersih
5.    Bengkok 2 buah/ mangkok tempat air kumur.
6.    Tisu beberapa potong
7.    Alat pengisap(sedotan)
8.    Sarung tangan bersih.
    V.        PERSIAPAN PASIEN
Persiapan pasien :
1.    Memberitahukan pada pasien tindakan yang akan di lakukan
2.    Menjelaskan prosedur yang akan di lakukan



  VI.        PROSEDUR PELAKSANAAN
Langkah kerja tindakan oral hygiene dibagi menjadi 2(Eni Kusyati ,2006), meliputi:
A.   Untuk pasien tidak sadar
1.    Bawa alat ke dekat klien .
2.    Jelaskan kepada klien tujuan dan prosedur yang akan dilaksanakan(pada klien yang sadar).
3.    Cuci tangan.
4.    Pasang alat/ handuk dibawah dagu dan di pipi klien.
5.    Paka sarung tangan.
6.    Cepit deppers dengan ujung pinset atau arteri klem dan basahi dengan air masak/NaCl/air garam.
7.    Buka mulut klien dengan sudip lidah yang sudah dibungkus kasa(bila klien tidak sadar).
8.    Bersihkan rongga mulut mulai dinding, gusi, gigi, dan terakhir gigi bagian luar dengan hati-hati.
9.    Kain kasa /deppers yang sudah kotor dibuang kedalam bengkok.
10.  Ulangi tindakan hingga bersih.
11.   Selanjutnya, olesi bibir dengan boraks gliserin, jika terdapat stomatitis, olesi dengan gentian violet atau obat lainnya menggunakan lidi kapas.
12.  Angkat bengkok yang berisi kain kasa, deppers,lidi kapas, pinset, klem yang kotor dan diletakkan di atas baki/ meja dorong.
13.  Angkat perlak atau alas.
14.  Lepaskan sarung tangan dan masukkan ke dalam bengkok.
15.  Rapikan klien.
16.  Bawa alat-alat ke tempat cucian untuk dibersihkan, lalu simpan pada tempatnya masing-masing.
17.  Cuci tangan.
18.  Dokumentasikan tindakan.





B.   untuk pasien sadar.
1.    Bawa alat ke dekat klien
2.    Jelaskan tujuan dan prosedur yang akan dilaksanakan.
3.    Cuci tangan,lalu pakai sarung tangan.
4.    Pasang pengalas/handuk di bawah dagu dan pipi klien.
5.    Letakkan bengkok di bawah dagu klien agar air bekas kumur dapat tertampung.
6.    Berikan air untuk kumur-kumur kepada klien.
7.    Berikan sikat gigi yang sudah dibubuhi pasta gigi secukupnya dan telah dibasahi air terlebih dahulu kepada klien.
8.    Berikan kesempatan kepada klien untukmenyikat giginya sampai bersih,selanjutnya sarankan untuk kumur-kumur dengan air bersih ,tampung air dalam bengkok.
9.    Masukkan sikat gigi ke dalam yang telah kosong.
10.  Angkat gelas dan bengkok/kom dan letakkan di atas baki.
11.  Keringkan bibir dan sekitarnya dengan menggunakan handuk/tisu.
12.  Angkat handuk/pengalas, lepas sarung tangan lalu masukkan ke dalam bengkok kosong.
13.  Rapikan/atur kembali posisi dan sikap klien dengan nyaman.
14.  Bereskan peralatan sikat gigi, bersihkan, dan kembalikan ke tempatnya.
15.  Cuci tangan.
16.  Dokumentasikan tindakan.





 VII.        DAFTAR PUSTAKA
ü  Potter dan Perry. 2005. Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses, dan Praktik. Terjemahan oleh Komalasari, Renata dkk. Dari Fundamental of Nursing:                  Concept, Process,          and Practice. Jakarta: EGC.
ü  Kusyati, Eni.2006.Keterampilan dan Prosedur Laboratorium.Jakarta:EGC.
ü  Alimul, A.Aziz, dkk.2005.Buku Saku Pratikum Kebutuhan Dasar Manusia.Jakarta:EGC.
ü  http://nursing-akun.blogspot.com/ didownload tanggal 29 agustus 2012


Tidak ada komentar:

Posting Komentar